Ekonomi Kreatif di
Indonesia tidak bisa dijauhkan dengan unsur – unsur budaya dan tradisi negeri
sendiri. Budaya dan tradisi di Indonesia sangat mempengaruhi ekonomi juga dan
saling berkaitan pula. Seperti semisal , di Kab. Jepara Provinsi Jawa Tengah .
Di Kab. Jepara terdapat begitu banyak bahkan pusat dari ukiran kayu yang
bernilai jual tinggi . Para seniman kayu itu memanfaatkan keahliannya dalam
mengolah dan menjadikan kayu menjadi barang yang bernilai jual tinggi semisal
lemari , perabotan rumah tangga , meja , kursi dll. Bahkan produknya bias
menjangkau pasar luar negeri . Budaya – budaya lokal di daerah – daerah
lainnyapun seharusnya bisa dimanfaatkan dan sekaligus melestarikannya.
Produk-produk dalam
negeripun juga bisa bersaing untuk merambah pasar internasional. Para
masyarakatpun juga percaya dengan kualitas yang dimiliki oleh ukiran asal
jepara ini. Mereka lebih memilih produk asal jepara ini ketimbang buatan pabrik
luar negeri yang bersifat masal dalam memproduksinya. Ukiran kayu jepara ini dikenal
dengan keuletannya dan kekuatannya dalam jangka waktu yang lama. Ini justru
menjadi modal keunggulan dari produk dalam negeri dan semakin mempunyai daya
nilai jual yang tinggi.
Republik Indonesia
mempunyai pulau yang begitu banyak dan juga dengan beragam budaya yang bermacam
– macam dan mempunyai ciri khas yang berbeda pula. Sementara itu dari pihak
pemerintah daerahpun juga mempunyai program – program yang bersifat membangun
dan membantu. Seperti dengan membantu pihak usaha kecil menengah atau yang bisa
disebut dengan UKM yang terutama dalam hal pembiayaan dana, mengelolah
manajemen, dan memasarkan hasil produksinya. Dan meskipun Pemerintah sudah
menerapkan UKM Untuk membantu usaha –
usaha
kecil, tetapi masih belum profesional dalam mengelolahnya.
Pasalnya Industri
Ekonomi Kreatif yang mengikutsertakan unsur – unsur budaya dan tradisi harus
diperkuat pondasinya agar lebih solid dalam perkembangan kedepannya. Budaya dan
tradisi disekitar dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan inovasi – inovasi
baru sekaligus menciptakan ekonomi yang kreatif pula, juga menghasilkan
produk-produk dalam negeri yang bermutu dan berkualitas.
Para perajin yang
dalam skala usaha-usaha kecil juga masih belum mampu memaksimalkan sumber daya
dan potensi – potensi yang mereka miliki. Kita ambil contoh saja di tempat –
tempat wisata , seperti di Taman Laut Nasional Bunaken. Dengan sumber daya alam
dan industri kreatif yang memikat konsumen, seharusnya bisa mengembangkan
sektor pariwisata dan mengangkat produk dalam negeri.
Disisi lain
pemerintah juga harus mendukung ekonomi kreatif yang menjanjikan di masa depan,
Budaya-budaya lokal atau tradisi saat inipun masih dalam kegiatan yang
bersifatnya seremonial atau dalam jangka waktu tertentu saja. Dan masih belum
dipandang dalam hal sektor industri kreatif yang juga bisa menguntungkan.
Produk-produk dalam
negeripun juga bisa terangkat karena ide-ide kreatif dari anak bangsa yang
selalu muncul. Belum tentu produk luar negeri yang kita anggap mempunyai
kualitas yang bagus dengan harga jual selangit tidak mempunyai saingan. Produk
dalam negeri juga tak kalah hebatnya dengan produk luar negeri, kreasi anak
bangsa juga patut diperhitungkan kualitas dan mutunya di pasat internasional.
Sementara itu, bukan
hanya anak bangsa yang berkecimpung dalam usahanya untuk mengembangkan kreasi
kreasi produk dalam negeri untuk di perkenalkan, namun artis Ibu Kotapun juga
turut menyuarakannya. Penyanyi kondang Dewi Sandra terpilih menjadi sebagai
ikon Indonesia Fashion Week 2012 .
Dewi Sandra justru
senang menikmati dan menggunakan produk-produk lokal karya anak bangsa dalam
negeri . Produk dalam negeripun juga mempunyai kualitas yang bermutu dan harga
jual yang bersaing. Menggunakan produk dalam negeri tak perlu gengsi ataupun
malu. Itu justru menjadikan suatu kebanggaan tersendiri .
Tak hanya
meningkatkan ekonomi suatu negara. Produk dalam negeri juga bisa menjadikan
ikon suatu negara dan dikenal dengan produk unggulannya di luar negeri. Semisal
seperti di Negara Jerman. Jerman terkenal dengan produksinya dalam membuat
produk-produk olahraga yakni Adidas. Bahkan produk asal jerman ini
diperhitungkan di pasar internasional dan di dunia olahraga. Piala Dunia
Sepakbola 2010 di Africa Selatan lalu, juga menggunakan Adidas dalam mendukung
turnamen ini.
Oleh karena itu, pola
pikir masyarakat indonesia harus dirubah dalam hal bangga akan produk-produk
dalam negeri yang notabennya asli karya dari anak-anak bangsa sendiri.
Ekonomi kreatif juga
perlu ditingkatkan, terus dikembangkan dan lebih banyak dipublikasikan kepada
masyarakat-masyarakat yang masih belum tahu dalam memahaminya. Itupun harus
perlu kerjasama antara pihak-pihak terkait sekalipun. Bukan hanya pemerintah
saja tetapi juga harus ada campur tangan seperti Departemen Perdagangan,
Departemen Keungangan, Departemen Budaya dan Pariwisata, UKM, dan Koperasi
sekalipun. Dari beberapa pihak yang terkait bisa menjadikan industri ekonomi
yang kreatif yang bangga atas produk dalam negeri dan juga tak melupakan budaya
dan tradisi negeri sendiri.
Bagi yang mereka
menyukai atau bahkan sudah hobi dalam memilih produk luar negeri mungkin itu
adalah hak dalam memilih. Tetapi sekarang Indonesia sudah modern dan ditambah
karya anak bangsa yang semakin banyak pilihannya, semakin ragam akan
inovasi-inovasi baru. Tak perlu malu atau gengsi dalam menggunakan atau memilih
produk dalam negeri. Budaya memilih produk luar negeri seharusnya jangan sampai
dijadikan sebuah opsi tersendiri dan dilakukan terus menerus menjadi sebuah
tradisi yang tak bisa dihilangkan di masa kelak.
Budaya bangga akan
produk dalam negeri bisa kita mulai dari diri sendiri ketika kita memilih
barang – barang yang akan kita beli. Kita juga harus percaya akan kualitas dan
mutu yang dimiliki produk dalam negeri juga tak kalah dengan produk luar
negeri. Sebaiknya lebih terasa memilih produk kreasi dalam negeri, sekaligus
memiliki rasa jati diri dan kebanggaan tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar